Candi Bahal

Candi Bahal berlokasi di Desa Bahal, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Senin 4 Januari 2021

Laporan Reporter Tribun Medan/Aqmarul Akhyar

TRIBUNMEDANWIKI.com - Apabila ingin beriwisata untuk melihat candi, tak harus jauh jauh pergi ke Pulau Jawa. Sumatera Utara juga memiliki candi yang menjadi sebuah bangunan cagar budaya.

Satu di antaranya, Candi Bahal berlokasi di Desa Bahal, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Dikutip dari gpswisataindonesia.info, Senin (4/1/2021), candi ini merupakan kompleks candi atau dalam istilah setempat disebut biaro. Bahkan candi ini disebut - sebut candi terluas di provinsi Sumatra Utara. Hal ini karena arealnya melingkupi kompleks Candi Bahal I, Bahal II dan Bahal III.

Tak hanya itu saja, Candi Bahal hanya merupakan bagian dari candi-candi Padanglawas, yang berarti candi-candi yang terletak di padang lawas. 

Antara lain Candi Pulo, Candi Barumun, Candi Singkilon, Candi Sipamutung, Candi Aloban, Candi Rondaman Dolok, Candi Bara, Candi Magaledang, Candi Sitopayan dan Candi Nagasaribu.

Selanjutnya, Candi Bahal terdiri dari tiga buah candi, yang masing-masing terpisah dengan jarak sekitar 500 meter.

Beberapa kilometer dari candi ini ada pula candi lain, yakni Candi Pulo atau Barumun yang tengah dipugar.

Candi Bahal seringkali disebut juga sebagai Candi Portibi, sesuai dengan sebutan untuk daerah tempat candi itu berada.

Dilansir oleh Indonesia.go.id, untuk Candi Bahal II, berlokasi di Desa Bahal, Kecamatan Portibi, Kabupaten Padang Lawas Utara, sekitar 500 meter arah tenggara dari Candi Bahal I.

Adapun tata letak bangunan di dalam halaman candi tersebut, sebuah biara induk yang menghadap ke arah tenggara.

Selain itu, satu biara perwara di sebelah utara biara induk dan di depan biara induk terdapat sebuah mandapa.

Lalu, Candi Bahal III terletak di Desa Bahal, Kecamatan Portibi, Kabupaten Padang Lawas Utara, sekitar 400 meter arah timur dari Candi Bahal II. Di dalam halaman, hanya terdapat dua komponen bangunan yaitu satu biara induk yang menghadap ke timur, dan sebuah mandapa yang terdapat tepat di depan biara induk.

Selanjutnya, dilangsir dari candi.perpusnas.go.id tak diketahui apakah Candi Bahal merupakan candi Hindu atau Candi Buddha.

Apabila dilihat atap Candi Bahal I yang mirip dengan bentuk atap Candi Mahligai di Muara Takus (Riau) diduga Candi Bahal merupakan Candi Buddha.

Akan tetapi, melihat arca-arca batu yang ditemukan di tempat tersebut, seperti arca kepala makara, arca Ganesha, raksasa dan lainnya. Selain itu, candi ini diperkirakan merupakan candi Hindu atau Buddha Tantrayana. Fungsi candi Bahal pada masa lalu juga belum diketahui dengan pasti, walaupun penduduk di sekitar menyebutnya "biaro" yang berarti biara.

Lalu, dalam beberapa hal, terdapat kesamaan di antara Candi Bahal I, II maupun III.

Seluruh bangunan di ketiga kompleks candi dibuat dari bata merah, kecuali arca-arcanya yang terbuat dari batu keras. Masing-masing kompleks candi dikelilingi oleh pagar setinggi dan setebal sekitar 1 meter yang juga terbuat dari susunan bata merah.

Di sisi timur terdapat gerbang yang menjorok keluar dan di kanan-kirinya diapit oleh dinding setinggi sekitar 60 cm. Di setiap kompleks candi terdapat bangunan utama yang terletak di tengah halaman dengan pintu masuk tepat menghadap ke gerbang.
(cr22/Tribun-medan.com)

Sumber:

- gpswisataindonesia.info
- Indonesia.go.id
- candi.perpusnas.go.id

Sumber: Tribun Medan

Berita Populer