Masjid Lama Gang Bengkok
Masjid Lama Gang Bengkok merupakan masjid tertua kedua dari tiga masjid di Medan setelah Masjid Al-Osmani (1854). Bahkan Masjid Lama Gang Bengkok
Penulis: Aqmarul Akhyar
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
Selanjutnya, di dalam Masjid Lama Gang Bengkok terdapat empat tiang penyangga bangunan masjid yang lagi-lagi terbalut oleh warna kuning.

Kabarnya, empat tiang tersebut juga terlihat sama seperti yang ada di kediaman Tjong A. Fie.
Pasalnya para pekerja yang membangun kediaman Tjong A. Fie juga menangani pembangunan Masjid Lama Gang Bengkok.
Empat tiang besar setebal setengah meter yang menopang seluruh berat bangunan masjid jika diperhatikan juga mencirikan bentuk kelenteng atau vihara sebagai tempat peribadatan umat Buddha.
Kemudian, Masjid Lama Gang Bengkok saat ini bisa menampun sekitar kurang lebih 2000 jamaah. Lalu, untuk kegiatan sehari harinya masjid ini, yaitu aktivitas salat lima waktu.
Ada juga jadwal pengajian pada setiap hari Kamis malam, setalah salat Jumat.
Tak hanya itu saja, Masjid ini juga sering dipakai organisasi atau instansi sebagai tempat pengajian akbar dan beribadah.
Pada saat bulan Ramadan, masjid tersebut melakukan kegiatan pengajian setiap hari sampai berakhirnya Ramadan.
Bahkan, yang sangat ditunggu-tunggu kegiatan pada bulan ramadan bagi sebagian masyarakat setempat ialah menu legendarisnya yaitu, bubur anyang.
Makanan yang sering dibuat pada bulan Ramadan, yang disiapkan sekitar 100 porsi.
Sumber:
Nasrun Tanjung sebagai Imam dan anggota BKM Masjid Lama Gang Bangkok di Kota Medan.
(TribunnewsWiki/Aqmarul Akhyar)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!